Selain Kembangkan Panjat Tebing, Anggota FPTI Diimbau Konsentrasi Ke Rescue
Pengurus Pusat (PP) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mendorong agar konsentrasi organisasi tak hanya pada olahraga prestasi. Namun, segi rescue juga harus dimaksimalkan.
Ketua PP FPTI Dhohir Farisi mengungkapkan, selain pengembangan panjat tebing sebagai olahraga prestasi, FPTI juga harus mendorong penguasaan skill vertical rescue. Menurut dia, kemampuan tersebut sangat penting ketika harus melakukan penyelamatan di medan sulit yang memerlukan kemampuan vertical rescue.
“Ketika kemampuan memberikan pertolongan di medan sulit memadai, ketika ada kejadian yang memerlukan skill khusus seperti vertical rescue maka akan lebih cepat penanganannya,” ujar dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di sela-sela latihan di Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Minggu (26/10/2014).
Dhohir menambahkan, FPTI ingin memberikan pengertian jika FPTI tidak hanya bergerak atau konsentrasi pada olahraga prestasi. FPTI juga konsetrasi pada kemampuan vertical rescue. Bahkan, lanjut dia, FPTI membawahi Badan Vertical Rescue Indonesia yang bisa memberikan sertifikasi vertical rescue.
Salah satu kegiatan sertifikasi yang sedang dilakukan yakni kepada kader SAR DIY. Ketua Harian SAR DIY Ferry Ardiyanto mengungkapkan, ini pertama kali bagi SAR DIY mengadakan sertifikasi vertical rescue. Kegiatan ini diikuti 30 peserta dan digelar di Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul (25-28/10/2014).
Ia menambahkan, 30 peserta tersebut bukan seluruhnya anggota SAR DIY. Tiga di antaranya, lanjut dia, merupakan warga lokal. Ia menambahkan, materi uji sertifikasi ini diberikan Badan Vertical Rescue Indonesia.
“Tujuan dari acara ini untuk legalisasi kemampuan yang sudah mereka miliki,” ujar dia.
sumber : http://www.harianjogja.com